{قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ ويَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَاللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ}

Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Ali ‘Imran:31)

Tanda-Tanda Cinta

Abu Fathan | 19:14 | 0 comments
Cinta bukan sekedar pengakuan, namun cinta butuh pembuktian. Sekedar mengaku, semua orang pun bisa. Sebagaimana kata pepatah arab:
وكل يدَّعي وصلاً بليلى …. وليلى لا تقر لهم بذاكا
Semua orang mengaku punya hubungan dengan Laila… namun Laila tak pernah mengiyakan hal itu
Maka tidak ada gunanya seseorang sekedar mengaku mencintai Allah, tanpa adanya pembuktian. Lalu apa buktinya seseorang benar-benar mencintai Allah? Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Imran: 31).
Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan menjelaskan: “dalam ayat ini ada penjelasan tentang bukti cinta kepada Allah, manfaat dan buahnya. Bukti dan tanda cinta kepada Allah adalah mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Manfaat cinta kepada Allah serta buahnya adalah mendapatkan kecintaan dari Allah, rahmat-Nya serta ampunan-Nya” [Al Irsyad ilaa Shahihil I’tiqad, 55]
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela” (QS. Al Maidah: 54).
Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan juga menjelaskan: “Allah Ta’ala menyebutkan dalam ayat yang mulia ini bahwa cinta kepada Alalh itu ada empat tanda:
  1. Orang-orang yang mencintai Allah itu berkasih sayang terhadap orang mu’min, yaitu mereka lembut dan menyayangi kaum Mukminin. Atha rahimahullah mengatakan: ‘terhadap kaum Mu’minin mereka seperti orang tua kepada anaknya’
  2. Orang-orang yang mencintai Allah itu gagah dan berwibada terhadap orang kafir, yaitu mereka menampakkan ketegasan, kehebatan dan ketinggian. Tidak menampakkan kerendahan dan kelemahan
  3. Orang-orang yang mencintai Allah itu berjihad di jalan Allah dengan jiwa, dengan tangan, dengan harta dan dengan lisan untuk meninggikan Islam dan meruntuhkan semua musuh Islam dengan segala jalan
  4. Orang-orang yang mencintai Allah itu tidak takut pada celaan para pencela. Perendahan orang terhadap mereka tidak memberi pengaruh terhadap apa yang mereka lakukan yaitu mencurahkan jiwa mereka untuk membela al haq. [Al Irsyad ilaa Shahihil I’tiqad, 56]

Cinta Itu Ada Yang Ibadah Ada Yang Bukan Ibadah

Abu Fathan | 18:53 | 0 comments
Allah Ta’ala berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah .Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)” (QS. Al Baqarah: 165).
Diantara faedah dari ayat ini adalah bahwa cinta merupakan ibadah, dan orang-orang musyrik mempersembahkan cintanya kepada tandingan-tandingan kepada selain Allah. Cinta yang dimaksud di sini adalah cinta ibadah yang melazimkan pengagungan, perendahan diri dan ketaatan kepada yang mencintainya. Jika seseorang mencintai sesuatu sampai ia mengagungkan sesuatu tersebut, merendahkan diri di hadapan sesuatu tersebut dan menaatinya, maka ia telah mempersembahkan cinta ibadah kepada sesuatu tersebut.
Syaikh Shalih Al Fauzan mengatakan: “mahabbah (cinta) itu ada 2 macam:
  1. Cinta khusus yang merupakan cinta ibadah yang berkonsekuensi memberikan perendahan diri yang sempurna dan ketaatan kepada yang dicintainya. Dan ini hanya boleh diserahkan kepada Allah.
  2. Cinta yang musytarikah, ini ada tiga macam:
    1. Mahabbah thabi’i (cinta manusiawi), seperti cintanya orang yang lapar terhadap makanan
    2. Mahabbah isyfaq (cinta yang berupa kasih sayang), seperti cintanya orang tua kepada anaknya
    3. Mahabbah unsin wa ulfin (cinta yang berupa persahabatan), seperti cintanya seseorang kepada temannya atau sahabatnya”
    Ketiga cinta ini tidak berkonsekuensi memberikan pengagungan dan perendahan diri. Seseorang tidak bersalah jika memiliki rasa cinta yang demikian dan juga tidak disebut syirik, namun wajib mendahulukan cinta yang jenis pertama dari pada jenis kedua” [Al Irsyad ilaa Shahihil I’tiqad, 53-54]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin juga menjelaskan hal senada: “Mahabbah dibagi menjadi 2 macam:
  1. Mahabbah ibadah (cinta ibadah), yaitu cinta yang disertai perendahan diri dan pengagungan. Orang yang mencintai dengan cintai ini hatinya meninggikan dan mengagungkan sesuatu yang dicintainya serta mengkonsekuensikan ia untuk mematuhi apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Ini khusus ditujukan kepada Allah. Barangsiapa selain mencintai Allah juga mencintai selain-Nya dengan cinta ibadah maka ia musyrik dengan jenis syirik akbar. Para ulama juga menamai cintai jenis ini dengan mahabbah khashah (cinta khusus).
  2. Mahabbah yang bukan ibadah secara dzatnya. Ini ada beberapa macam:
    1. Mahabbah fillah wa lillah (cinta karena Allah dan bersama-sama mencintai Allah).  Yaitu cinta yang muncul karena kecintaan kepada Allah. Yaitu, kita mencintainya karena ia dicintai oleh Allah. Kecintaan yang demikian kepada individu misalnya kepada para Nabi, para Rasul, shidiqiin, para syuhada, orang-orang shalih.Kecintaan yang demikian kepada amalan, misalnya cinta kepada amalan shalat, zakat, dan amalan-amalan kebaikan lainnya. Mahabbah jenis ini adalah turunan dari mahabbah jenis pertama yaitu mahabbatullah (mahabbah ibadah).
    2. Mahabbah isyfaq war rahmah (cinta berupa kasih sayang). Sebagaimana seseorang mencintai orang tua, mencintai anak kecil, mencintai dhuafa, menyayangi orang sakit.
    3. Mahabbah ijlal wa ta’zhim (cinta berupa pengagungan) yang bukan ibadah. Seperti seorang anak mencintai orang tuanya, mencintai gurunya, mencintai orang-orang sepuh yang shalih.
    4. Mahabbah thabi’iyyah (cinta yang manusiawi). Seperti mencintai makanan, minuman, pakaian, kendaraan, tempat tinggal”
Yang paling mulia dari jenis-jenis mahabbah ini adalah jenis pertama (mahabbah ibadah), sedangkan jenis yang lainnya merupakan perkara mubah. Kecuali jika ia digandengkan dengan hal yang mengkonsekuensikan ta’abbud (penghambaan), maka ia menjadi ibadah. Misalnya, seseorang mencintai orang tuanya dengan bentuk mahabbah ijlal wa ta’zhim (cinta berupa pengagungan). Jika dalam mencintai orang tuanya dibarengi niat untuk ta’abbudkepada Allah, yaitu ia niatkan cinta tersebut untuk menegakkan birrul walidain, maka cinta tersebut menjadi ibadah. Demikian juga orang tua mencintai anaknya dengan bentuk mahabbah isyfaq. Jika dibarengi dengan niat ingin menegakkan perintah Allah untuk mendidik anak, maka ia menjadi ibadah”.[Al Qaulul Mufid ala Kitabit Tauhid, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsamin, 2/44-45]
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BERITA SUNNAH - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger