{قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ ويَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَاللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ}

Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Ali ‘Imran:31)

Home » » Lupa Ayat

Lupa Ayat

Abu Fathan | 18:01 | 0 comments
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بِئْسَمَا لأَحَدِهِمْ يَقُولُ نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ بَلْ هُوَ نُسِّيَ ، اسْتَذْكِرُوا الْقُرْآنَ ، فَلَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ صُدُورِ الرِّجَالِ مِنَ النَّعَمِ بِعُقُلِهَا

Alangkah buruk salah seorang dari kalian mengatakan, “Aku lupa ayat ini dan ayat itu”. Sebab ia telah dilupakan. Maka, ingat-ingatlah Al-Qur`an. Hafalan Al-Qur`ân itu lebih mudah lepas dari hati orang-orang daripada seekor unta dari ikatannya”. [HR. Al-Bukhâri no.5032]

Dalam riwayat Imam Muslim, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

لاَ يَقُلْ أَحَدُكُمْ نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ بَلْ هُوَ نُسِّي

Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan, “Aku lupa ayat ini dan ayat itu”. Sebab ia telah dilupakan. [HR. Muslim no.790]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mencontohkan demikian pula kepada umat Islam. Beliau tidak mengatakan, “Aku lupa”, namun mengucapkan, “Aku dilupakan”.

Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma :

كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَسْتَمِعُ قِرَاءَةَ رَجُلٍ فِي الْمَسْجِدِ ، فَقَالَ : رَحِمَهُ اللَّهُ ، لَقَدْ أَذْكَرَنِي آيَةً كُنْتُ أُنْسِيتُهَا.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengarkan bacaan (al-Qur`an) seorang lelaki di dalam masjid. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Semoga Allâh merahmatinya. Sungguh, ia telah mengingatkanku satu ayat yang sebelumnya aku dilupakan (untuk mengingat)nya”. [HR. Al-Bukhâri no.4751dan Muslim no.788]

Syaikh Muhammad al-‘Utsaimîn rahimahullah telah menjelaskan hukum orang yang lupa ayat atau surat setelah ia menghafalnya. Beliau rahimahullah menguraikan dalam Kitâbul ‘Ilmi (hlm. 96-97), “Lupa terhadap hafalan al-Qur`ân ada dua macam. Pertama, lupa yang manusiawi. Kedua, lupa karena berpaling dari al-Qur`ân dan tidak mempedulikannya. Tentang sebab pertama, orang tidak berdosa karenanya dan tidak mendapatkan hukuman. Karena Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengalaminya ketika Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami shalat orang-orang dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lupa suatu ayat. Selesai shalat, Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu anhu mengingatkan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Mengapa engkau tidak mengingatkanku ayat tersebut tadi?” Dan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang membaca (al-Qur`an), lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semoga Allâh merahmati si Fulan. Sesungguhnya ia telah mengingatkanku ayat yang aku dilupakan untuk mengingatnya”.

Ini menunjukkan bahwa lupa yang bersumber dari tabiat manusia, tidak ada celaan bila seseorang mengalaminya. Adapun lupa akibat berpaling dan tidak peduli, pelakunya bisa saja telah melakukan dosa karenanya.


Pembaca
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BERITA SUNNAH - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger