Ilmu adalah salah satu penyebab utama bertambahnya iman seseorang. Sebaliknya, kejahilan atau kebodohan adalah faktor utama melemahnya iman seseorang. Jika ilmu merupakan sumber segala kebaikan maka lawannya yaitu kejahilan adalah sumber segala kejelekan dan keburukan.
Oleh karena itu, barangsiapa merenungi al-Qur’an al-Karim dia akan mendapati isyarat yang sangat jelas bahwa kebodohan merupakan pangkal segala dosa dan perbuatan maksiat.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
قَالُوا يَا مُوسَى اجْعَلْ لَنَا إِلَٰهًا كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ ۚ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
Bani lsrail berkata, “Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala).” Musa menjawab, “Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Rabb).” [al-A’râf/7:138]
Juga dalam firman-Nya:
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ ﴿٥٤﴾ أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ
Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia Berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (keji) itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?” “Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)”. [an-Naml/27:54-55]
Juga dalam firman-Nya:
قُلْ أَفَغَيْرَ اللَّهِ تَأْمُرُونِّي أَعْبُدُ أَيُّهَا الْجَاهِلُونَ
Katakanlah, “Maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allâh, Hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?” [az-Zumar/39:64]
Dan masih banyak lagi nash-nash lainnya yang menunjukkan bahwa penyebab utama segala keburukan yang dilakukan oleh umat manusia seperti perbuatan syirik, kufur, perbuatan keji dan beragam perbuatan perbuatan maksiat lainnya adalah kebodohan atau ketidaktahuannya terhadap Allâh Azza wa Jalla , Nama-nama serta sifat-sifat Allâh Azza wa Jalla juga ketidaktahuannya terhadap balasan pahala dan siksa dari Allâh Azza wa Jalla .
Oleh kerena itu, (bisa dikatakan), bahwa semua orang yang berbuat maksiat kepada Allâh Azza wa Jalla atau yang melakukan berbagai perbuatan dosa adalah orang bodoh atau jahil.
Jadi, kejahilan atau kebodohan atau ketidaktahuan seseorang terhadap Allâh Azza wa Jalla merupakan penyakit berbahaya yang mematikan. Dia akan mendatangkan kecelakaan dan keburukan yang bertubi-tubi kepada orangnya. Ketika penyakit ini sudah mendekam dan menguasai raga seseorang, maka jangan lagi kita menanyakan tentang kecelakaan dan kebinasaan yang akan menimpanya. Dia akan tenggelam dalam kubangan maksiat dan dosa, berpaling dari jalan yang lurus (yaitu Islam-red), tunduk dan mengekor pada tuntutan nafsu syahwat dan syubhat. Dia akan terus seperti itu, terkecuali jika Allâh Azza wa Jalla melimpahkan rahmat-Nya kepada orang itu dengan memberikannya hati yang bercahaya dan kunci kebaikan, ilmu yang bermanfaat yang melahirkan amal shalih. Karena tidak ada obat dari penyakit berbahaya ini selain ilmu. Penyakit ini tidak sirna dari seseorang sampai Allâh Azza wa Jalla menganugerahkan ilmu kepadanya tentang sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya dan memberikannya petunjuk. Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allâh Azza wa Jalla , Dia akan mengajarinya ilmu tentang sesuatu yang bermanfaat dan bisa mendatangkan kesuksesan dan kebahagiaan. Dengan anugerah ini, dia akan terbebas dari kebodohan yang selama ini membelenggu dirinya. Sebaliknya, jika tidak dikehendaki baik, maka dia akan tetap dibiarkan terbelenggu dalam kebodohan.
Diangkat dari Ziyâdatul Îmân wa Nuqshânuhu wa Hukmul Istitsnâ’ fîhi, Syaikh Abdurrazaq hafizhahullah, hlm. 148-151
0 comments:
Post a Comment